Find Us On Social Media :

Stres Sering Lihat Kecelakaan, Keluarga Ini Akhirnya Mau Pindah Setelah 14 Tahun Tinggal di Tengah Jalan

By Ade Sulaeman, Jumat, 22 September 2017 | 15:30 WIB

Intisari-Online.com – Masih ingat dengan rumah juragan warteg di berdiri gagah di tengah jalan tol Pejagan-Pemalang Seksi II di Desa Sidakaton, Kabupaten Tegal?

Rumah tersebut sempat ramai diperbincangkan gara-gara tidak mau dibongkar karena merasa ganti rugi yang didapat tidak sesuai.

Alhasil, selama beberapa waktu rumah tersebut berdiri sendirian di tengah pembangunan jalur tol Pejagan-Pemalang.

Baru setelah ada keputuasan dari Mahkamah Agung, Sanawi sang pemilik merelakan rumahnya dibongkar.

“Keputusan MA sudah incraht, sehingga rumah harus dibongkar,” kata Pejabat Pembuat komitmen (PPKom) Pembebasan Lahan Pejagan-Pemalang, Sularto.

Apakah Sanawi perlu bersyukur dengan keputusan tersebut?

Jika merujuk pada berita berjudul “14 Tahun Tinggal di "Tengah Jalan", Keluarga Ini Akhirnya Pindah Rumah” di kompas.com berikut ini, rasanya Sanawi patut bersyukur.

Setidaknya dirinya tidak sampai ‘terpenjara’ dan terpapar polusi kendaraan lalu lalang di jalan tol seperti yang dialami Zhang Xinguo yang selama 14 tahun tinggal di ‘tengah jalan’.

Ya, seperti halnya Sanawi, Zhang menolak untuk diberi ganti rugi atau dipindahkan.

Alasannya, jumlah apartemen yang dijanjikan pemerintah sebagai pengganti tak sesuai keinginan Zhang.

"Saat itu, dengan sebuah keluarga besar, kami meminta enam apartemen sebagai imbalan. Namun, pemerintah hanya dapat menjanjikan empat," kata Zhang kepada Xinhua News Agency seperti dikutip dari China Global Television Network (CGTN).